Langsung ke konten utama

Merenung Tentang Manusia

Amat beruntung orang yang mampu menemukan dirinya sendiri. Mengetahui dan menyadari keberadaan dirinya seutuhnya. Ya, dirinya sebagai seorang manusia. Salah satu makhluk hidup yang telah menghuni permukaan bumi ini. Dan tentu, setiap manusia pasti ingin mengetahui hakekat keberadaannya ini. Darimana asal usulnya, dan kemana selanjutnya? Apakah kematian adalah akhir perjalanan?

Di awal abad 21 ini, banyak teori tentang manusia yang telah tersebar. Dari yang bersumber dari agama-agama besar yang ada sampai pada kajian yang mengatasnamakan ilmu pengetahuan. Dan apakah dari semua itu sudah dapat diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh umat manusia secara luas. Tentu amat menarik untuk dapat membahas itu semua.

Mudah-mudahan, dalam beberapa waktu ke depan, Allah memberikan kekuatan pada diri ini untuk bisa membahas hakikat manusia ini lebih dalam lagi. Sehingga akan tersingkap tabir-tabir yang menutupi mata dan hati kita. Yang akan dapat menunjukkan hal-hal mendasar tentang manusia. Dan semua itu, tak dapat dilakukan kecuali oleh yang telah menciptakan manusia itu sendiri. Zat yang telah menciptakan manusia dan alam semesta seluruhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menetapkan Tujuan

Sebelum aku berjalan terlampau jauh di dunia internet, alangkah lebih baiknya jika sebelumnya aku menetapkan tujuanku terlebih dahulu. Jadi, aku akan tahu persis, apa yang aku tuju dan apa yang aku butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Menjadi orang awam di dunia internet memang tidak mengenakkan. Tetapi langkah ini harus aku lalui terlebih dahulu, dan mungkin juga bagi semua orang. Tak ada orang yang dapat berhasil tanpa membuat langkah awal, langkah pertama. Hari pertama menggunakan internet di rumah memang merupakan hari yang menyenangkan. Mudah-mudahan saja, hari-hari ke depan akan menjadi hari yang semakin menyenangkan bagiku.

Melihat Pameran buku di Gramedia Jogja

Sebagai seorang yang gemar membaca, maka toko buku merupakan salah satu tempat yang sering aku kunjungi di samping perpustakaan. Entah sudah berapa kali aku mengunjungi toko buku dan perpustakaan. Dan entah sudah berapa ratus buku yang aku beli atau aku pinjam. Tetapi itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum aku mengenal internet. Dan entah sudah berapa lama aku tidak mengunjungi toko buku atau perpustakaan, sampai beberapa hari yang lalu. Secara tidak sengaja aku lewat toko buku Gramedia Jogjakarta yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 54, dan ternyata di halaman depan toko itu sedang diadakan pameran buku yang cukup ramai. Dan tentu, sebagai seorang yang gemar membaca aku tidak melewatkan kesempatan itu. Tanpa pikir panjang, aku segera berhenti untuk menikmati pameran buku ini barang sebentar.

Cara Mengurangi Penggunaan Software Bajakan

Tak dapat dipungkiri, sampai saat ini penggunaan software bajakan masih begitu marak di Indonesia. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah agaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan. Memang, untuk menghilangkan sekaligus "budaya membajak" ini memang hampir mustahil untuk saat ini. Kondisi yang tercipta di Indonesia belum memungkinkan untuk menghilangkan kebiasaan membajak atau bahkan menguranginya hingga dibawah 50%. Masih banyak syarat yang belum terpenuhi seperti kondisi sosial ekonomi sampai kekurangsadaran akan hak intelektual seseorang. Mengapa kita harus berusaha mengurangi budaya "membajak" hingga seminimal mungkin? Memang, ada beberapa hal positif yang bisa kita peroleh dengan memilih software bajakan dibandingkan dengan membeli software original. Akan tetapi tahukan Anda jika kerugian yang didapat dari kebiasaan ini jauh lebih besar dan lebih luas dari yang kita bayangkan?