Langsung ke konten utama

Memaksimalkan Kegemaran Membaca

Dibandingkan dengan menonton film, mendengarkan musik dan bermain game, mungkin membaca karya sastra sudah lebih jarang dilakukan oleh remaja pada saat ini. Memang keadaan zaman terus berubah. Bentuk-bentuk karya manusia terus bergeser dan membentuk peradaban yang lebih baru. Namun demikian, kegiatan tulis menulis yang merupakan warisan nenek moyang kita sejak ratusan dan mungkin ribuan tahun yang lalu itu masih tetap terpelihara hingga saat ini. Membaca juga bisa memberikan banyak manfaat, tak kalah dibandingkan dengan manfaat dari menonton film, mendengarkan musik atau bermain game. Tentu semua itu tidak dapat dibandingkan secara langsung, karena mengandung manfaat dan kelemahan sendiri-sendiri.

Jika Anda adalah termasuk salah seorang yang gemar membaca, maka kali ini aku akan memaparkan kembali beberapa teknik membaca dari Axelrod dan Cooper (1990:2) yang pasti akan dapat memaksimalkan hasil yang diperoleh dari kegiatan membaca Anda:
  1. Melakukan pembacaan awal (preview): mencari hal-hal yang bermanfaat secara cepat sebelum membaca secara mendalam;
  2. Membuat catatan (annotating): memberikan tanda atau catatan pendek terhadap bagian-bagian yang dianggap perlu mendapat perhatian khusus atau pemikiran lebih lanjut pada kesempatan lain.
  3. Membuat garis besar isi dari bacaan yang dibaca secara global;
  4. Membuat ringkasan atau garis besar isi bacaan ditulis dengan menggunakan kalimat sendiri.
  5. Mencari hal-hal khusus yang perlu mendapatkan perhatian istimewa;
  6. Menganalisis kekuatan argumen dari teks yang digunakan oleh pengarang untuk meyakinkan pembaca;
  7. Mengidentifikasi ciri dasar bacaan seperti pemilihan huruf, peletakan bagian-bagian tertentu tulisan  seperti teknik penulisan nomor halaman, catatan kaki, ilustrasi gambar, atau catatan pinggir;
  8. Melakukan perbandingan atau kontras dengan bacaan sejenis untuk memperoleh keunggulan sebuah sumber; dan
  9. Mengembangkan pendapat atau hasil pemikiran sendiri dengan bertitik tolak dari ide atau pemikiran yang diperoleh dari bahan bacaan sebelumnya.
Jika kesembilan langkah di atas diikuti secara bertahap dari awal sampai akhir, maka di samping seseorang menangkap secara global isi bacaan, ia juga akan terbiasa melatih kemampuan berpikirnya untuk menghasilkan pikiran-pikiran atau karya baru.

Hanya perlu diperhatikan bahwa untuk saat ini tidak semua teknik-teknik tersebut dapat diterapkan apa adanya. Sebab media bacaan sudah tidak lagi berupa buku cetakan. Aku sendiri saat ini lebih banyak membaca melalui Netbook atau PocketPC dibandingkan buku biasa. Jadi, tetap bijaksanalah dalam mengambil sikap terbaik menurut Anda.

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menetapkan Tujuan

Sebelum aku berjalan terlampau jauh di dunia internet, alangkah lebih baiknya jika sebelumnya aku menetapkan tujuanku terlebih dahulu. Jadi, aku akan tahu persis, apa yang aku tuju dan apa yang aku butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Menjadi orang awam di dunia internet memang tidak mengenakkan. Tetapi langkah ini harus aku lalui terlebih dahulu, dan mungkin juga bagi semua orang. Tak ada orang yang dapat berhasil tanpa membuat langkah awal, langkah pertama. Hari pertama menggunakan internet di rumah memang merupakan hari yang menyenangkan. Mudah-mudahan saja, hari-hari ke depan akan menjadi hari yang semakin menyenangkan bagiku.

Melihat Pameran buku di Gramedia Jogja

Sebagai seorang yang gemar membaca, maka toko buku merupakan salah satu tempat yang sering aku kunjungi di samping perpustakaan. Entah sudah berapa kali aku mengunjungi toko buku dan perpustakaan. Dan entah sudah berapa ratus buku yang aku beli atau aku pinjam. Tetapi itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum aku mengenal internet. Dan entah sudah berapa lama aku tidak mengunjungi toko buku atau perpustakaan, sampai beberapa hari yang lalu. Secara tidak sengaja aku lewat toko buku Gramedia Jogjakarta yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 54, dan ternyata di halaman depan toko itu sedang diadakan pameran buku yang cukup ramai. Dan tentu, sebagai seorang yang gemar membaca aku tidak melewatkan kesempatan itu. Tanpa pikir panjang, aku segera berhenti untuk menikmati pameran buku ini barang sebentar.

Cara Mengurangi Penggunaan Software Bajakan

Tak dapat dipungkiri, sampai saat ini penggunaan software bajakan masih begitu marak di Indonesia. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah agaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan. Memang, untuk menghilangkan sekaligus "budaya membajak" ini memang hampir mustahil untuk saat ini. Kondisi yang tercipta di Indonesia belum memungkinkan untuk menghilangkan kebiasaan membajak atau bahkan menguranginya hingga dibawah 50%. Masih banyak syarat yang belum terpenuhi seperti kondisi sosial ekonomi sampai kekurangsadaran akan hak intelektual seseorang. Mengapa kita harus berusaha mengurangi budaya "membajak" hingga seminimal mungkin? Memang, ada beberapa hal positif yang bisa kita peroleh dengan memilih software bajakan dibandingkan dengan membeli software original. Akan tetapi tahukan Anda jika kerugian yang didapat dari kebiasaan ini jauh lebih besar dan lebih luas dari yang kita bayangkan?