Langsung ke konten utama

Sungguh Beruntung Orang yang Beriman pada Allah

Kehidupan di dunia ini sebentar dan sementara. Meskipun kita kadang berfikir dan berharap untuk dapat hidup selama mungkin atau bahkan dapat hidup selamanya, tetapi pasti kematian akan datang dan tidak dapat kita hindari. Yang jadi persoalan adalah, apakah kematian merupakan akhir dari segalanya?

Sebagai orang yang dilahirkan dalam masyarakat yang beragama, kita telah diajarkan sejak dini bahwa akan ada kehidupan setelah kematian. Kehidupan yang abadi. Dan segala perbuatan yang kita lakukan selama hidup di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan yang melimpah, sedang perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan yang seimbang. Ini adalah ajaran umum yang mungkin sudah kita ketahui sejak kanak-kanak. Tetapi, apakah kita sudah merenungkan hal ini dengan perenungan yang mendalam?


Jika aku boleh menduga, maka boleh jadi banyak dari kita yang belum merenungkannya secara mendalam. Ajaran ini dianggap sebagai angin lalu saja karena mungkin sudah terlalu biasa didengar. Sebab, jika kita sudah menyadari kehidupan tidak abadi, akan ada hari pengadilan dan seterusnya, mengapa banyak dari kita yang masih saja banyak melakukan dosa, atau paling tidak sering melakukan tindakan dengan ceroboh dan kurang hati-hati akan konsekuensi dari perbuatan kita?

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menetapkan Tujuan

Sebelum aku berjalan terlampau jauh di dunia internet, alangkah lebih baiknya jika sebelumnya aku menetapkan tujuanku terlebih dahulu. Jadi, aku akan tahu persis, apa yang aku tuju dan apa yang aku butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Menjadi orang awam di dunia internet memang tidak mengenakkan. Tetapi langkah ini harus aku lalui terlebih dahulu, dan mungkin juga bagi semua orang. Tak ada orang yang dapat berhasil tanpa membuat langkah awal, langkah pertama. Hari pertama menggunakan internet di rumah memang merupakan hari yang menyenangkan. Mudah-mudahan saja, hari-hari ke depan akan menjadi hari yang semakin menyenangkan bagiku.

Melihat Pameran buku di Gramedia Jogja

Sebagai seorang yang gemar membaca, maka toko buku merupakan salah satu tempat yang sering aku kunjungi di samping perpustakaan. Entah sudah berapa kali aku mengunjungi toko buku dan perpustakaan. Dan entah sudah berapa ratus buku yang aku beli atau aku pinjam. Tetapi itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum aku mengenal internet. Dan entah sudah berapa lama aku tidak mengunjungi toko buku atau perpustakaan, sampai beberapa hari yang lalu. Secara tidak sengaja aku lewat toko buku Gramedia Jogjakarta yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 54, dan ternyata di halaman depan toko itu sedang diadakan pameran buku yang cukup ramai. Dan tentu, sebagai seorang yang gemar membaca aku tidak melewatkan kesempatan itu. Tanpa pikir panjang, aku segera berhenti untuk menikmati pameran buku ini barang sebentar.

Cara Mengurangi Penggunaan Software Bajakan

Tak dapat dipungkiri, sampai saat ini penggunaan software bajakan masih begitu marak di Indonesia. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah agaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan. Memang, untuk menghilangkan sekaligus "budaya membajak" ini memang hampir mustahil untuk saat ini. Kondisi yang tercipta di Indonesia belum memungkinkan untuk menghilangkan kebiasaan membajak atau bahkan menguranginya hingga dibawah 50%. Masih banyak syarat yang belum terpenuhi seperti kondisi sosial ekonomi sampai kekurangsadaran akan hak intelektual seseorang. Mengapa kita harus berusaha mengurangi budaya "membajak" hingga seminimal mungkin? Memang, ada beberapa hal positif yang bisa kita peroleh dengan memilih software bajakan dibandingkan dengan membeli software original. Akan tetapi tahukan Anda jika kerugian yang didapat dari kebiasaan ini jauh lebih besar dan lebih luas dari yang kita bayangkan?