Langsung ke konten utama

Perkembangan Alat Penyimpanan

Alhamdulillah, aku benar-benar harus bersyukur atas semua nikmat Allah ini. Begitu banyak kenikmatan yang telah tercurah, namun begitu sering aku merasa kufur nikmat, merasa serba kurang dan terus merasa tidak diperhatikan Allah. Padahal, nikmat rasa syukur adalah pintu gerbang utama menuju kehidupan bahagia di dunia maupun di akhirat.

Perkembangan Teknologi

Setelah kemarin aku melakukan penataan dan bersih-bersih isi harddisk, maka kini ruang harddiskku menjadi lebih rapi dan bersih. Memang belum maksimal, tetapi setidaknya sudah tidak banyak data sampah yang membusuk di dalam harddiskku. Saat ini, harddisk yang aku gunakan sebenarnya sudah cukup besar. 


Harddisk 1 sebesar 80 GB, ditambah harddisk 2 sebesar 40 GB. Jadi keseluruhannya adalah 120 GB. Memang untuk zaman ini tergolong kecil. Karena komputer desktop saat ini minimal dengan harddisk 160 GB. Bahkan komputer Netbook jarang sekali yang masih menggunakan 160 GB. Netbook minimal menggunakan 250 GB, atau 320 GB bahkan 500 GB. Aku yakin, perkembangan yang ada tidak akan berhenti sampai di sini. Jika aku mengingat kembali harddisk di komputerku:
·         Komputer 1 (1999)              : 1,2 GB
·         Komputer 2 (2002)              : 40 GB
·         Komputer 3 (2006)              : 80 GB
·         Komputer 4 (2009)              : 160 GB
·         Standar Saat ini (2010)         : 320 GB

Jika melihat kecenderungan yang ada, maka bisa jadi dalam beberapa tahun kedepan standar harddisk sudah akan masuk era TB (1024 GB). Sesuatu yang saat ini baru digunakan oleh perusahaan besar atau komputer server.

Pergeseran yang terjadi pada aplikasi yang digunakan, jenis data yang disimpan dan perilaku para pemakai komputer memang saling mempengaruhi perkembangan alat penyimpanan. Penyimpanan dalam bentuk cakram, sekarang telah beralih dari CD ke DVD yang mampu memuat paling tidak 8x kapasitas CD. Bentuk penyimpanan Disket sekarang sudah tidak digunakan dan beralih ke Flashdisk yang kapasitasnya juga semakin meningkat, dari sekitar 128 MB pada saat dikeluarkan saat ini standarnya sudah 4 GB dan agaknya akan terus berkembang. Bentuk penyimpanan lain yang kemungkinan juga akan booming di masa depan adalah Harddisk portable. Memang bentuknya tidak sekecil Flashdisk, namun mampu menampung data luar biasa besar, setara dengan harddisk biasa.

Komentar

  1. wah tampilan blognya sangat menarik dan infonya cukap bermanfaat. Teknologi berkembang sangat cepat, begitu juga dengan teknologi penyimpanan komputer.

    BalasHapus
  2. Terima kasih Pop atas komentarnya. Ternyata gak harus menunggu beberapa tahun untuk menunggu Harddisk ukuran TB. Di awal tahun 2011 ini saja harddisk 1-2 TB sudah mulai banyak digunakan kalangan umum...

    BalasHapus

Posting Komentar

Bagi yang ingin menanggapi

Postingan populer dari blog ini

Menetapkan Tujuan

Sebelum aku berjalan terlampau jauh di dunia internet, alangkah lebih baiknya jika sebelumnya aku menetapkan tujuanku terlebih dahulu. Jadi, aku akan tahu persis, apa yang aku tuju dan apa yang aku butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Menjadi orang awam di dunia internet memang tidak mengenakkan. Tetapi langkah ini harus aku lalui terlebih dahulu, dan mungkin juga bagi semua orang. Tak ada orang yang dapat berhasil tanpa membuat langkah awal, langkah pertama. Hari pertama menggunakan internet di rumah memang merupakan hari yang menyenangkan. Mudah-mudahan saja, hari-hari ke depan akan menjadi hari yang semakin menyenangkan bagiku.

Melihat Pameran buku di Gramedia Jogja

Sebagai seorang yang gemar membaca, maka toko buku merupakan salah satu tempat yang sering aku kunjungi di samping perpustakaan. Entah sudah berapa kali aku mengunjungi toko buku dan perpustakaan. Dan entah sudah berapa ratus buku yang aku beli atau aku pinjam. Tetapi itu terjadi beberapa tahun yang lalu, sebelum aku mengenal internet. Dan entah sudah berapa lama aku tidak mengunjungi toko buku atau perpustakaan, sampai beberapa hari yang lalu. Secara tidak sengaja aku lewat toko buku Gramedia Jogjakarta yang berada di Jl. Jendral Sudirman No. 54, dan ternyata di halaman depan toko itu sedang diadakan pameran buku yang cukup ramai. Dan tentu, sebagai seorang yang gemar membaca aku tidak melewatkan kesempatan itu. Tanpa pikir panjang, aku segera berhenti untuk menikmati pameran buku ini barang sebentar.

Cara Mengurangi Penggunaan Software Bajakan

Tak dapat dipungkiri, sampai saat ini penggunaan software bajakan masih begitu marak di Indonesia. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah agaknya belum menunjukkan hasil yang signifikan. Memang, untuk menghilangkan sekaligus "budaya membajak" ini memang hampir mustahil untuk saat ini. Kondisi yang tercipta di Indonesia belum memungkinkan untuk menghilangkan kebiasaan membajak atau bahkan menguranginya hingga dibawah 50%. Masih banyak syarat yang belum terpenuhi seperti kondisi sosial ekonomi sampai kekurangsadaran akan hak intelektual seseorang. Mengapa kita harus berusaha mengurangi budaya "membajak" hingga seminimal mungkin? Memang, ada beberapa hal positif yang bisa kita peroleh dengan memilih software bajakan dibandingkan dengan membeli software original. Akan tetapi tahukan Anda jika kerugian yang didapat dari kebiasaan ini jauh lebih besar dan lebih luas dari yang kita bayangkan?